Beberapa minggu yang lalu, saya telah selesai menuntaskan dua bacaan dari buku-buku yang saya beli bulan lalu. Bacaan ini merupakan sebuah karya dari penulis yang memiliki nama pena Tere Liye. Saya yakin tentu sudah banyak yang mengenal penulis ini, karena bang Tere merupakan penulis yang cukup produktif. Sejauh ini yang saya tahu sudah ada sekitar 12 buku yang sudah dia tulis. Gaya penulisan yang sederhana namun indah tertulis, serta mengena di hati kerap mewarnai karya-karyanya. Berangkat dari sinilah, dimulai dengan rasa penasaran, lalu muncul keinginan untuk membaca lembaran-lembaran tulisan bang Tere 🙂
Buku pertama yang ingin saya review adalah Negeri Para Bedebah
Membaca buku ini membuat saya menjadi orang yang tidak sabar. Saya tidak sabar untuk membuka lembaran buku berikutnya. Ceritanya begitu seru, cepat, penuh intrik dan aksi yang membuat para pembaca mungkin ikut terhanyut ke dalam suasana buku tersebut.
Buku ini berkisah mengenai petualangan seorang yang bernama Thomas. Thomas adalah konsultan keuangan profesional yang terkenal, lulusan dari sekolah bisnis luar negeri ternama. Di tengah pekerjaannya yang sangat padat, tiba-tiba dia dikejutkan dengan berita bahwa ada rencana untuk penutupan bisnis Bank Semesta yang dimiliki oleh pamannya, Om Liem. Jika hal ini terjadi, tentunya Om Liem akan kewalahan untuk mengganti semua uang nasabah yang totalnya bisa mencapai trilyunan rupiah. Bank Semesta sudah didakwa bermasalah dan tinggal menunggu waktu untuk penangkapan Om Liem dan ditutupnya Bank Semesta.
Dari hal itulah Thomas berkeinginan untuk menyelamatkan Bank Semesta. Bukan karena faktor saudara yang menyebabkan Thomas bertindak seperti itu, Thomas sendiri di dalam buku tersebut diceritakan sudah membenci Om Liem semenjak terjadinya peristiwa yang tidak dapat dia lupakan di umurnya yang ke enam. Semenjak itu dia tidak pernah menjalin komunikasi lagi dengan Om Liem sampai kasus ini terjadi. Faktor yang mendorongnya adalah Thomas merasa ada yang tidak beres dalam kasus ini. Thomas mencurigai bahwa kasus ini merupakan sebuah konspirasi oleh sebuah sekelompok orang dan sengaja direkayasa untuk membuat bisnis Om Liem kolaps. Thomas menduga-duga bahwa kasus ini ada kaitannya dengan peristiwa yang tak terlupakan tersebut yang terjadi saat umurnya masih enam tahun. Continue reading →